Gizimu[dot]com |Hi…gizimu lover (panggilan sayang buat pembaca setia gizimudotcom, heheheh…..), gimana kabarnya siang hari ini? Pasti baik-baik saja dan masih tetap semangat menjalankan rutinitasnya. Oh iya, tulisan kali ini akan mengulas tetang bagaimana menilai kualitas makanan yang akan anda santap berdasarkan warna makanan yang ada dalam piring anda.
Tahukah anda bahwa beberapa zat gizi disimbolkan dengan warna dari makanan, misalnya warna merah pada wortel, tomat, semangka, jambu biji, dlll atau kuning pada labu, jambu, semangka, dll merupakan refleksi dari kandungan pro-vitamin A yang banyak pada makanan tersebut. Warna hijau pada sayuran, mencerminkan kandungan vitamin & mineral seperti zat besi, zinc, vitamin B, dll pada makanan tersebut.
Berdasarkan informasi yang pernah saya dengar (semoga ngga’ salah, heheheh…), bahwa orang Jepang mengonsumsi makanan paling tidak 15 macam warna dalam satu kali makan, coba anda lihat menu makanan orang-orang jepang, sushi misalnya, sangat colorful dan porsinya pun kecil-kecil. Khusus untuk di Indonesia, saya belum pernah menemukan satupun publikasi yang menguraikan, seberapa berwarna makanan orang Indonesia, tapi paling tidak uraian berikut bisa memberikan gambaran singkat tentang hal tersebut.
Saya misalnya, menu makan siang saya saat ini adalah Nasi+sayur sup+perkedel jagung+tahu bumbu kacang+es teh manis. Paling tidak makan siang saya hanya memiliki 4 (empat) macam warna yaitu : Putih dari nasi, coklat dari perkedel jagung dan tahu goreng bumbu kacang, merah dari wortel (sayur sup), hijau dari buncis (sayur sup).
Berbeda dengan kawan saya, Gempur Abdul Ghofur, blogger yang tinggal di Surabaya ini mengungkapkan kalau siang ini ia hanya mengonsumsi Nasi+tempe+telur dan ayam, kalau tempenya di goreng, telurnya di dadar dan ayamnya dibuat opor, maka warna makanan kawan kita yang satu ini Cuma 3 macam, yaitu putih, coklat dan kuning, tapi kalau semua makanan tersebut di goreng kecuali nasi, maka ia hanya memiliki 2 warna saja. Sama halnya dengan saudara Ilham Halimsyah, menurut pengakuannya, siang ini ia makan nasi+kari ayam+gorengan tempe kacang+sambel+pisang+air mineral. Kondisi yang dialami oleh Touya, Opan dan Abdhi, juga tidak jauh berbeda, mereka paling tidak hanya mengonsumsi 2 macam warna makanan.
Agar anda bias menikmati makanan yang penuh warna, dibutuhkan kejelian mengatur metode pemasakan dari makanan yang anda konsumsi. Misalnya siang hari ini anda punya bahan makanan tahu/tempe, ayam dan sayuran, maka strateginya ialah, tahu/tempe mungkin di goring (coklat), ayamnya dibuat opor (kuning), sayurnya dibuat sup atau dilalap (hijau dan merah).
Semoga bermanfaat, salam Gizi.
Hmmm…klo saya makan batagor plus lontong dan nasi putih…
kira2 3 warna… nasi = putih, batagor = coklat, dan lontong = hijau (iyakah!?)
yup, LONTONG tetap putih, bukan HIJAU, hehehehe……